Senin 09 Sep 2013 19:16 WIB

Pedagang Tempe Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kedelai

 Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para pedagang eceran tahu-tempe di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berunjuk rasa meminta harga kacang kedelai impor kembali stabil.

"Pemerintah harus segera bertindak supaya harga kacang kedelai impor kembal stabil, sehingga produski tahu-tempe normal mereka berhenti berjualan keliling tahu akibat mogok produksi," kata Sunarto pedagang tahu-tempe eceran di Indramayu, Senin (9/9).

Ia menuturkan, berjualan tempe-tahu keliling kini terpaksa berhenti padahal pelanggan menunggu, dirinya minta mogok produksi segera diatasi dengan menurunkan harga kedelai impor tersebut.

Rukminah pedagang tahu-tempe keliling mengaku, aksi mogok produksi berdampak buruk terhadap para pedagang tahu-tempe keliling, mereka tidak berjualan karena pasokan sulit. Aksi mogok produksi para perajin tahu-tempe selama tiga hari, kata dia, pedagang keliling terpaksa tidak memiliki penghasilan, padahal kebutuhan hidup semakin tinggi.

Wartono perajin tahu-tempe Indramayu mengaku, terpaksa berhenti produksi karena seruan dari Gabungan Koperasi Tahu/Tempe Indonesia (Gakoptindo) mulai 9-11 September. Padahal, dampaknya pelanggan dan pedagang keliling tidak bisa menjajakan tahu-tempe tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement