Ahad 08 Sep 2013 22:40 WIB

Perajin Tahu-Tempe Mogok Besok, Ibu-Ibu Resah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tempe (Ilustrasi)
Tempe (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sejumlah konsumen yang sebagian besar ibu-ibu rumah tangga mengeluhkan soal rencana aksi mogok produksi perajin tahu tempe yang akan dimulai Senin besok hingga Rabu (11/9).

Bagi mereka rencana tersebut jelas meresahkan. Tahu tempe merupakan bahan pangan masyarakat yang murah meriah dan paling banyak diminati.

Popon Kurniati (38 tahun) misalnya. Ibu rumah tangga di Purwakarta ini mengaku bingung jika besok tak ada tahu tempe. Pasalnya, keempat anaknya sangat hobi mengkonsumsi sumber protein nabati tersebut.

Apalagi, anak-anaknya ada yang alergi protein hewani. Jadi, dirinya harus memutar otak supaya kebutuhan protein anaknya tetap tercukupi. Meskipun tahu tempe tidak ada."Pusingnya sejak sekarang, kalau tahu tempe mau tidak ada," ujarnya.

Tidak hanya konsumen, penjual juga mengaku cukup terganggu dengan rencana mogok perajin tahu tempe. Eman Suherman (43 tahun), pedagang sayur keliling, mengatakan permintaan konsumen akan tahu tempe cukup tinggi. Sebab, selama ini harga tahu tempe cukup terjangkau.

"Tapi, karena harga kedelainya tinggi, para perajin tidak akan berproduksi," ujarnya, kepada ROL, Ahad (8/9).

Dengan tidak berproduksinya para perajin, lanjut Iman, maka pembeli akan kehilangan sumber protein nabati tersebut. Bahkan, pembeli dengan kemampuan rendah, tak bisa lagi menikmati bahan pangan khas tersebut.

Tak hanya itu, pedagang akan kehilangan keuntungan. Biasanya, dalam sehari Eman bisa membawa tahu tempe sebanyak 50 bungkus. Dengan keuntungan, sekitar Rp 50 ribu. Namun, dua hari kedepan, tak ada lagi tahu tempe.

"Tapi, kondisi itu sudah diberitahukan ke pembeli. Supaya, dua hari ke depan mereka tidak kaget dengan tidak adanya tahu dan tempe," jelasnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement