Jumat 27 Jul 2012 19:54 WIB

Harga Tahu Tempe Jakarta Naik Dua Kali Lipat

Tahu tempe yang menggunakan kedele impor dari Amerika Serikat
Foto: Blogspot
Tahu tempe yang menggunakan kedele impor dari Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Harga tahu dan tempe di pasar tradisional dan modern di DKI Jakarta beranjak naik sebagai dampak kenaikan harga kedelai. Kenaikan ini sampai 100 persen!

"Harga tetap naik, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 2.000. Harga tempe yang biasa dijual Rp 1.000 naik menjadi Rp 2.000 per potong. Ukuran besar semula Rp 6.000 jadi Rp 8.000," kata Ketua Primer Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI) Jakarta Timur, Suyanto, kepada wartawan, Jumat (27/7).

Suyanto mengaku telah menggelar pertemuan antara perajin tahu dan tempe bersama Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta. 

Pertemuan membuahkan sejumlah kesepakatan sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi perajin tahu dan tempe di Ibu Kota. Di antaranya menurunkan bea masuk impor kedelai dari lima persen menjadi nol persen, terhitung 1 Agustus hingga Desember 2012. 

"Pengusaha juga akan difasilitasi membeli kedelai langsung ke importir. Untuk membantu perajin terlibat langsung dalam mengimpor kedelai, terkait pendanaan, mereka akan difasilitasi melalui bantuan perbankan," ungkapnya.

Penurunan bea impor kedelai seterusnya, menurut Suyanto, merupakan tuntutan utama para perajin. KOPTI, lanjut Suyanto, mendukung gagasan pemerintah melibatkan perajin tahu dan tempe membeli langsung kedelai dari importir. 

Tetapi, tanpa pendanaan dari pemerintah, gagasan itu tidak akan bisa direalisasikan. 

"Kami kan tidak punya dana. Pengalaman juga tidak ada. Kemarin memang perwakilan dari Bank DKI turut hadir, tetapi belum ada pembahasan lebih lanjut," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement