Ahad 08 Sep 2013 13:09 WIB

Lampion Sigale-gale Setinggi 16 Meter Akan Dilarung Sore Ini

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad
Ratusan lampu lampion dipasang menggantung di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Jumat (20/1). (Republika/Wihdan Hidayat)
Ratusan lampu lampion dipasang menggantung di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Jumat (20/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Lampion Sigale-gale raksasa setinggi 16 meter siap dilarung ke tengah Danau Toba dalam Festival Danau Toba 2013 yang akan dibuka Ahad (8/9) ini.

Sigale-gale adalah boneka kayu legendaris khas suku Batak. Pada upacara khas suku Batak di Sumatera Utara, boneka kayu yang diukir menyerupai manusia ini digunakan untuk menari Tor-tor.

Sigale-gale raksasa ini juga sebagai ikon fisik pelaksanaan Festival Pesta Danau Toba (FDT) 2013. Boneka ini akan dipajang selama perhelatan Festival Danau Toba 2013 8-14 September ini.

Ketua Panitia Festival Danau Toba Mangindar Simbolon mengatakan boneka raksasa dari material kayu itu  dibangun di atas pondasi berbentuk keramba, yang mengambang sehingga nantinya bisa bergerak mengikuti gelombang air danau.

"Boneka tersebut seperti lampion, dilengkapi cahaya lampu warna-warni yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga dapat terlihat indah dari kejauhan, khususnya pada malam hari," kata Manindar dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke Republika online.

Di balik boneka Sigale-gale ini ada sebuah legenda. Sigale-gale merupakan interprestasi dari Manggale, anak seorang raja bijaksana yang gugur di medan perang. Sang raja sangat terpukul dengan kematian anaknya, sehingga sang raja  jatuh sakit.

Salah seorang tabib yang mengobati sang raja meminta penasehat kerajaan untuk memahatkan kayu berwajah mirip Manggale. Sang raja pun sembuh karena seolah melihat boneka yang mirip dengan anaknya, Manggale.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement