REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, rupanya terus mencermati berbagai wacana yang terjadi di masyarakat soal calon presiden di Pemilu 2014 mendatang. Namun Megawati mengaku sengaja tidak mau terburu-buru ikut meramaikan wacana tersebut karena merasa wacana soal capres baru relevan dibicarakan setelah mengetahui hasil pemilu legislatif 2014.
"Bagaimana PDIP bisa memenuhi harapan masyarakat mengusung capres kalau tidak bisa memenuhi syarat presidential thereshold 20 persen," kata Megawati dalam acara rapat kerja nasional (Rakernas) ke-III PDI Perjuangan, Ancol, Jakarta, Jumat (6/9).
Megawati mengatakan selama ini dirinya terus berusaha keras menyiapkan regenerasi kepemimpinan nasional di internal PDI Perjuangan. Proses itu menurutnya sudah dimulai dengan cara mengusung kader-kader muda dalam sejumlah Pilkada. "Transisi kepemimpinan itu sudah berlangsung secara alami di PDIP," ujar Megawati.
Putri mantan Presiden Soekarno ini menegaskan Rakernas ke-III PDI Perjuangan tidak akan menyebut nama-nama kandidat capres yang akan diusung PDI Perjuangan di Pemilu 2014. Megawati beralasan, sikap ini dilakukan mengacu pada hasil Rakernas ke-I PDIP yang memandatkan penetapan capres kepada ketua umum, bukan forum rakernas. "Kami menjalankan amanat kongres. Soal transisi kekuasaan bukan topik rakernas," katanya.
Rakernas ke-III PDI Perjuangan lebih diarahkan pada pemantapan konsolidasi partai. Megawati berharap publik bersabar menunggu momentum yang tepat penetapan capres PDI Perjuangan. "Untuk nama capres tolong sabar," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika