Kamis 05 Sep 2013 00:45 WIB

Sejumlah Waduk di Lamongan Mengering

Waduk, ilustrasi
Waduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Sejumlah waduk di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang melanda wilayah itu sehingga ratusan hektare lahan padi milik petani mati karena kekurangan air.

Salah satu petani Tarno di Desa Gedangan, Rabu (5/9), mengatakan waduk yang berada di wilayahnya mengalami kekeringan selama dua pekan, padahal waduk itu diandalkan oleh petani setempat untuk mengairi persawahan.

"Akibatnya ratusan hektare tanaman padi yang rata-rata berumur 50 hari mengalami puso karena kekurangan air, dan kini kami hanya mengandalkan air tadah hujan untuk irigasi," katanya.

Ia berharap, Pemkab Lamongan bisa memberikan pelayanan irigasi yang memadai, sehingga petani tidak mengalami kerugian akibat sejumlah waduk yang kering.

"Bertani merupakan satu-satunya mata pencarihan mayoritas warga Lamongan, oleh karena itu kami berharap pemkab bisa mengambil tindakan," katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Humas dan Infokom Pemkab Lamongan Mohammad Zamroni meminta agar petani di wilayahnya lebih bijak bertani pada saat musim kemarau sebab volume cadangan air untuk pertanian di Lamongan kini tersisa 28,8 persen.

Dikatakannya, sesuai data pantauan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Lamongan, dari total kapasitas 110.608.905 meter kubik di 44 waduk dan rawa yang ada, kini tersisa 31.276.640 meter kubik atau 28,28 persen.

"Oleh karena itu kami minta para petani lebih bijak dalam melakukan pola tanam, sebab akan lebih baik jika yang ditanam adalah komoditi yang tidak terlalu membutuhkan air, seperti palawija," katanya.

Ia menyebutkan, Waduk Gondang yang merupakan waduk terbesar di Lamongan kini hanya tersisa cadangan air sebesar 7.988.00 meter kubik, atau 33,69 persen dari total kapasitasnya 23.712.500 meter kubik.

Selanjutnya Waduk Prijetan, kini kapasitasnya hanya terisi 33 persen atau sebesar 2.595.085 meter kubik dari kapasitas maksimalnya sebesar 9 juta meter kubik.

Sementara itu, keberadaan Waduk Gondang di Desa Gedangan kini hanya cukup mengairi 1.198 ha lahan pertanian, padahal sebanyak 78 desa mengandalkan air dari waduk itu.

"Sejumlah waduk kini juga sudah tidak ada airnya, seperti Waduk Mojomanis dan Waduk Lopang di Kecamatan Kembangbahu, serta Waduk Pading di Kecamatan Pucuk dan Waduk Sumurgung di Kecamatan Laren," katanya.

Zamroni mengatakan, Pemkab Lamongan telah melakukan program modernisasi pertanian dengan melakukan pembangunan jaringan irigasi serta plengsengan dan pengerukan embung-embung desa.

"Kami harapkan dengan modernisasi pertanian, pemkab mampu membantu petani dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Lamongan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement