Rabu 04 Sep 2013 10:58 WIB

Pagelaran Wayang Orang 'Arjuna Galau' Bidik Anak Muda

Para pendukung pementasan wayang orang Arjuna Galau
Foto: ist
Para pendukung pementasan wayang orang Arjuna Galau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan anak muda menilai pertunjukan wayang orang identik dengan pemain yang sepuh dan gerakannya yang membosankan. Hal berbeda akan tersaji dalam Wayang Orang Indonesia Pusaka (WOIP) di bawah pimpinan Jaya Suprana.

Wayang Orang Indonesia Pusaka (WOIP) akan menggelar pagelaran wayang orang berjudul "Arjuna Galau" (keresahan seorang kesatria terkait cinta dan Negara).

"Mengusung tema percintaan, pagelaran kali ini akan melibatkan banyak kaum muda dengan tujuan menarik anak muda agar lebih tertarik dan mencintai seni budaya Indonesia salah satunya wayang orang,” ujar Jaya Suprana, Pimpinan Wayang Orang Indonesia Pusaka (WOIP) di Jakarta Selasa (3/9).

Penggunaan kata "Galau", sebut Jaya Suprana, juga semata untuk merangkul anak muda lebih tertarik. "Arjuna Galau" sendiri menceritakan keikutsertaan Arjuna dalam sayembara yang diadakan Prabu Drupada di Kerajaan Pancala.

Ida Soeseno selaku Art Director mengatakan, pagelaran ini sangat luar biasa karena berbeda dan belum pernah ditampilkan di manapun. "Yang lebih spesialnya lagi yaitu jumlah tokoh wayang yang biasanya dalam pertunjukan hanya 50 orang, di pertunjukan ini berjumlah 200 orang dan masing-masing wayang memiliki peran yang berbeda," jelas Ida.

Hal senada juga diungkapkan Aylawati Sarwono selaku Produser Eksekutif. Ia mengatakan, dengan adanya gagasan baru seperti perpaduan tari cakil dengan dance diharapkan anak muda lebih mencintai budaya Indonesia.

"Walau begitu nilai-nilai atau pakem yang ada dalam tokoh pewayangan tidak akan hilang," jelas Yessy Sutiyoso selaku Ketua Pelaksana.

Pagelaran yang akan berlangsung pada Ahad 15 September 2013 di Taman Ismail Marzuki ini didukung oleh sejumlah nama, seperti Wulan Guritno, Maudy Kosenaedy, Feni Rose, Amink, Tina Toon, Penta Boys, beberapa kaum sosialita pecinta budaya serta Menpora Roy Suryo dan Menparekraf Mari Elka Pangestu.

Dalam pementasan ini, diceritakan kisah Arjuna yang berjuang untuk mendapatkan hati Srikandi melalui sayembara yang diadakan oleh kerajaan Pancala. Untuk memenangkan sayembara, Arjuna pun dibantu oleh keluarga besar Pandowo juga Dewi Drupadi. Ia bahkan didukung oleh istri pertamanya, Dewi Sembrodo untuk mendapatkan Srikandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement