REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Calon Wali Kota Tangerang Dedy Gumelar alias Miing menegaskan gugatan yang dilayangkan ke PTUN Banten tentang penyelenggaraan pemilihan walikota (Pilwakot) bukan tentang hasil kemenangan Arief R. Wismansyah. Menurutnya, gugatan tersebut sudah lama dilayangkan sebelum pencoblosan karena adanya dugaan cacat hukum.
"Gugatan tersebut atas penyelenggaraan (Pilwakot) bukan tentang hasil kemenangan Pak Arief. Itu sudah lama sebelum pencoblosan," kata Miing kepada Republika, Selasa (3/9).
Kenapa penyelenggaraan pilkada dianggap cacat hukum? Sebab pada tahapan dulu ada satu partai yang mendukung dua kandidat. Menurut Miing, itu dukungan ganda sehingga melanggar peraturan.
Sebut saja, Partai Gerindra sebelumnya telah mendukung pasangan Harry Mulya Zein-Iskandar tapi juga mengusung Arief R. Wismansyah-Sachrudin. Selanjutnya tes kesehatan Ahmad Madju Kodri-Gatot Suprianto yang tidak melalui tahapan pemeriksaan kesehatan, tapi langsung ditetapkan sebagai calon dengan nomor urut 4.
Pun, ada calon kandidat yang tidak melalui tahapan pemeriksaan kesehatan tapi masuk dalam pencalonan. Miing mengatakan gugatannya saat ini masih dalam proses di PTUN untuk meminta keterangan terkait saksi dan bukti.
"Saya tidak mempersoalkan hasil kemenangan Pak Arief. Jika Pak Arief yang menang ya sudah kita hormati. Saya akan akui kemenangan Pak Arief apabila sudah ada hasil real count resmi dari KPU," ujar Miing.
Menurutnya, hasil quick count merupakan ilmiah sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Tapi, tetap saja kemenangan mutlak menunggu pleno resmi dari KPU saat mengumumkan real count hasil pencoblosan.
Miing mengatakan saat hasil real count nanti tidak berencana menggugat hasil kemenangan calon lain apabila tidak mempunyai bukti. Sebab untuk melaporkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) apakah ada tindakan curang atau tidak harus disertai bukti yang kuat.
Miing mengatakan sebagai kandidat yang menghormati calon lainnya akan menghormati siapapun yang akan memenangkan Pilwakot Tangerang. "Saya siap menang siap kalah karena harus dewasa dalam berpolitik. Jangan terkesan saya tidak mau menerima kekalahan, saya akan menghormati hasilnya," tegas Miing.