REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana melakukan konservasi dan normalisasi Kali Bekasi. Hal itu dilakukan sebagai upaya menekan risiko meluasnya titik rawan banjir di Kota Bekasi.
"Rencananya konservasi Kali Bekasi dilaksanakan pada Oktober 2013 mendatang, ditandai dengan pembukaan Festival Kali Bekasi," ujar Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, Senin (2/9).
Ia mengatakan, konservasi Kali Bekasi merupakan salah satu jalan mengatasi permasalahan banjir di wilayah sepanjang bantaran kali. Syaikhu mengimbau, warga Kota Bekasi dapat turut serta membantu program Pemerintah Kota Bekasi dalam melakukan konservasi Kali Bekasi.
Nantinya, konservasi dilakukan Pemerintah Kota Bekasi bekerjasama dengan Ketua Kelompok Tani Lingkungan Hidup (KTLH) “Sangga Buana", Chaerudin (babeh idin). Pengalaman Babeh Idin, lanjut Syaikhu, dalam mengubah Kali Pesanggrahan menjadi lahan hijau sangat diperlukan dalam penanganan Kali Bekasi.
Dengan konservasi dan pengerjaan fisik yang dilakukan, Syaikhu yakin banjir tidak akan terjadi lagi di Kota Bekasi.
Anggota Komisi C Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kota Bekasi Haryekti Rina mengatakan, terkait penanganan tanggul di Kali Bekasi pihaknya sedang membahas APBD 2014 dan telah masuk pada Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2014 melalui hasil usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) RKPD Kota Bekasi beberapa waktu lalu.
"Di dalam RKPD disebutkan, anggaran pergantian beberapa pintu air sebesar Rp 356 juta, kemudian peninggian tanggul Rp 356 juta," ungkapnya.
Bukan hanya itu, menurut Haryekti, dalam RKPD juga dibahas mengenai rencana normalisasi sepanjang Kali Bekasi mulai dari Perumahan Pondok Mitra Lestari sampai dengan RW 05 Depnaker dengan anggaran sekitar Rp 1-2 miliar.