Senin 02 Sep 2013 01:28 WIB

Hatta Rajasa Masuk Kriteria Pemimpin Ramalan Jawa

Rep: M Fakhrudin / Red: M Irwan Ariefyanto
Hatta Rajasa
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pengamat kebudayaan dan peneliti dari Universitas Paramadina Jakarta, Herdi Sahrasad, mengatakan, masyarakat Jawa saat ini terbelah pada keyakinan bahwa pemimpin yang akan muncul padaPemilu Presiden 2014 mendatang bisa merupakan satrio pinandito sinisihan wahyu ataupun satrio wiring. Dua kriteria itu mengerucut kepada tiga sosok, yakni Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Hatta Rajasa.

Menurut Herdi, meski Indonesia sudah berada di alam modern, masih banyak kalangan Jawa yang memercayai ramalan ahli mistik dan pujangga terkenal Jawa, Raden Ngabehi Ronggowarsito. Menurut ramalan tersebut, tanah nusantara akan dipimpin beberapa pemimpin besar. “Yang saat ini menjadi pemikiran kalangan itu adalah ramalan tentang satrio pinandito sinisihan wahyu atau pemimpin yang amat religius, yang akan senantiasa bertindak atas dasar hukum dan petunjuk Allah,” kata doktor sosilogi Islam itu, Ahad (1/9).

Persoalannya, kata Herdi, dengan kuatnya potensi kepemimpinan Prabowo pendapat yang ada kini terpecah. “Ada yang berpikir, sebelum itu akan muncul kepemimpinan satria wiring atau pemimpin yang sebelumnya selalu dipersalahkan,” kata Herdi yang merujuk kriteria tersebut kepada Prabowo.

Sedangkan, dalam kategori satrio pinandito sinisihan wahyu sendiri, muncul dua orang tokoh, yakni Jokowidan Hatta Rajasa. “Jokowi karena kuat memegang aturan, sementara Hatta dianggap mewakili figur itu karena sisi religiositasnya yang kuat,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Hatta yang dikenal sebagai sosok religius di Kabinet Indonesia Bersatu saat mahasiswa itu merupakan seorang aktivis Masjid Salman ITB, masjid kampus yang berpengaruh tak hanya untuk Bandung, tetapi juga Islam Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement