Sabtu 31 Aug 2013 15:25 WIB

Umat Islam Harus Aktif dalam Proses Demokrasi

Bendera-bendera Partai Politik
Foto: Antara
Bendera-bendera Partai Politik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva mengajak umat Islam berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi di Indonesia.

"Yang harus dilakukan umat Islam dengan wadah demokrasi harus berpartisipasi aktif, kalau kita katakan demokrasi thaghut (melampaui batas) maka akan memberi jalan bagi orang lain untuk mengisinya," kata Hamdan di Jakarta, Sabtu (31/8).

Hamdan mengatakan, peran umat Islam dalam demokrasi sangat luar biasa. Soal siapapun yang menang dalam pemilu dan duduk di legislatif, menurutnya, asal pemahaman Islamnya kuat dan bagus, maka umat Islam tidak perlu khawatir.

Karenanya, ia berpendapat pentingnya dakwah dari organisasi Islam, jika dakwah dilakukan dengan serius akan mengubah pola pikir termasuk dalam berpolitik sesuai dengan yang Islami, maka pasti siapa pun pemimpin yang lahir pasti akan memperhatikan aspirasi umat Islam.

"Dulu pertentangan partai dan ideologi sangat kuat, tapi perkembangan sekarang ini semua parpol membutuhkan suara umat Islam, jadi semua partai mengakomodasi umat Islam karena kalau tidak partai itu tidak akan dipilih," tambahnya.

Namun, ia prihatin lantaran saat ini dari hasil survei belum ada dari partai Islam yang unggul dan berada di posisi puncak. Tapi posisi parpol Islam masih penting, sebab dalam bernegara biasanya ada kelompok kiri dan kelompok kanan.

"Saya sangat mengkhawatirkan yang kiri, progresif itu kuat, tapi yang kanan itu mau ke tengah yang tengah akan terbawa ke kiri," tutup mantan politikus Partai Bulan Bintang itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement