REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja DPR periode 2009-2014 dinilai masih lemah. Bahkan kurang lebih setahun lagi sisa masa jabatannya kerja parlemen diniai semakin mengendur.
"Kinerja mereka melemah, dan seperti terkesan dimaklumi karena kesibukan menyambut tahun politik. Sebagian besar aktifitas mereka dipusatkan untuk kepentingan pemilu 2014," kata Direktur Advokasi Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Ronald Rofiandri, di Jakarta, Kamis (29/8).
Harusnya, menurut Ronald, tahun politik tidak menggeser agenda dan perhatian anggota parlemen. Mereka harus tetap menjalankan mandat representasi secara maksimal melalui tiga fungsi. Yakni legislasi, pengawasan, dan anggaran.
"Jangan dipaksakan untuk memaklumi tahun politik sehingga kinerja anggota DPR yang rendah patut ditoleransi. Anggota DPR disumpah hingga berakhirnya periode," ungkapnya.
Sehingga tahun politik atau kegiatan berkampanye adalah sesuatu yang seharusnya rutin sepanjang tahun dilakukan selama menjadi anggota DPR. Bukan hanya di akhir keanggotaan. Artinya, kegiatan mengunjungi konsituen tidak hanya dimaksimalkan setahun sebelum pelaksanaan pemilu.
Anggota DPR, lanjut Ronald, seharusnya lebih cekatan dan gencar untuk menuntaskan target. Baik secara personil ataupun alat kelengkapan sehingga perlu prioritas dan mengkerucutkan agenda.