REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, menyatakan kehadiran Partai Nasdem di kancah politik bukan sekadar menambah jumlah partai politik (parpol). Melainkan, berniat dengan tekat, semangat, keikhlasan, dan mendayagunakan segala cara untuk membawa perubahan negeri ini.
Paloh mengatakan hal tersebut pada haul Syaikh Aly Abil Hasan Assyadzili di Pondok Pesantren Mambaul Hisan di Dusun Meteseh, Desa Sidoagung kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Kamis (29/8). Paloh mengingatkan kader Partai Nasdem agar tidak melenceng dari niat baik yang telah ditetapkan.
"Kami harus menyatakan keterusterangan kebulatan tekat lahir batin, bukan sekadar pernyataan politik. Rakyat sudah bosan dengan ucapan para pimpinan yang menyatakan perubahan, tetapi tetap berjalan di tempat," ujar Paloh.
Ia menuturkan dalam melakukan perubahan diperlukan pendidikan baik formal maupun non formal. Pada gilirannya, pendidikan akan menentukan sikap dan cara pandang masyarakat dalam bidang politik.
"Kami berjuang melakukan upaya-upaya perubahan melalui konstitusi lewat parpol. Jadi, kalau parpol dimasuki orang-orang yang mental dan niatnya sudah salah maka bisa hancur negeri ini, karena dia bisa membuat dan mengubah undang-undang dan bisa membuat apa saja. Jadi, jangan kasih kesempatan orang-orang yang tidak baik masuk parpol ini," kata Paloh.
Paloh menilai kemajuan yang diperoleh bangsa Indonesia tidak sebanding dengan kemajuan yang diperoleh bangsa lain. Agar kemajuan itu setara, maka penduduk Indonesia harus ikut berjuang memajukan bangsanya.
Ia mengatakan, maju tidaknya suatu bangsa ditentukan oleh masing-masing individu dalam bangsa tersebut. Kemajuan itu seperti yang dicita-citakan para pendahulu, pendiri negara, pahlawan, juga proklamator.
Mereka telah mengorbankan jiwa dan semua yang mereka miliki agar Bangsa Indonesia merdeka dan terbebas dari penjajahan.