Rabu 28 Aug 2013 07:19 WIB

Racun Ini Bunuh Singa dan Harimau di Jambi

Harimau Sumatra
Harimau Sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Dokter hewan Kebun Binatang Taman Rimba Kota Jambi, Meilina Waty, mengatakan racun striknin yang menyebabkan matinya dua ekor singa dan seekor harimau di kebun binatang itu berdaya bunuh tinggi.

Menurut dia di Jambi, racun tersebut biasa digunakan untuk memberantas anjing liar dan bekerja dalam hitungan jam. "Racun striknin yang membunuh singa dan harimau di Kebun Binatang (KB) Taman Rimba Jambi pada 17 Agustus lalu tergolong berdaya bunuh tinggi. Hanya dalam hitungan jam, korban biasanya langsug tewas," katanya, kemarin.

Cara kerja racun striknin setelah termakan oleh korban, secara otomatis merusak bagian kepala dan organ tubuh lainnya seperti jantung dan hati. "Daya rusaknya tinggi, semakin tinggi dosisnya, kerja racun itu dalam tubuh juga semakin cepat dan tinggi," kata dia.

Racun ini biasanya digunakan untuk memberantas anjing liar oleh Dinas Peternakan dan dipasok khusus oleh distributor. "Jadi racun ini tidak diperjualbelikan dengan bebas, yang biasa menggunakannya petugas Dinas Peternakan untuk memberantas anjing liar," ucapnya.

Racun striknin yang membunuh dua ekor singa Afrika dan harimau Sumatra itu diketahui setelah pihak kebun bintang dan BKSDA Jambi membawa sampel organ tubuh hewan itu ke laboratorium di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Plh Kepala BKSDA Jambi, Nurzaman, mengatakan terkait tewasnya satwa dilindungi itu, pihaknya bersama Penyidik Pegawai Negeri Sipil sudah memeriksa empat orang saksi, yakni perusahaan pemasok daging, "keeper" dan penjaga malam. "Ada indikasi keterlibatan orang dalam dalam pembunuhan ini. Untuk selanjutnya, perkara ini akan kami serahkan kepada Polda Jambi," kata dia.

Terpisah, pihak Polda Jambi hingga saat ini masih belum menerima laporan resmi dari BKSDA terkait pembunuhan satwa tersebut. Kabid Humas Polda Jambi AKPB Almansyah mengatakan, sejauh ini belum ada laporan resmi terkait kematian sepasang singa dan seekor harimau di KB Taman Rimba tersebut. Namun, pihaknya tetap melakukan pengumpulan data terkait kasus ini, sehingga bisa saja polisi yang membuat laporan. Belum diketahui apakah racun itu diberikan secara sengaja atau tidak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement