Senin 26 Aug 2013 12:44 WIB

Ahok Jawab Keluhan Warga Rusun Waduk Pluit dan Marunda

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Citra Listya Rini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Republika/Adhi W
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Warga Rusun Waduk Pluit dan Marunda di Jakarta Utara mengeluhkan transportasi yang sulit ditemui ketika mereka berangkat menuju lokasi pekerjaan. Saat ini bus yang disediakan berupa bus bantua masih ada namun terbatas.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok mengatakan nanti warga rusun akan dibedakan berdasarkan mata pencahariannya. "Orang yang akan kerja jauh dari rusun bisa pindah di rusun yang dekat dengan tempat kerjanya," katanya di Balai Kota, Senin (26/6).

Warga nantinya bisa saling bertukar rusun kalau seluruh rusun yang ditargetkan sudah jadi. Pemprov DKI Jakarta menargetkan tahun depan akan membangun rusun sebanyak 500 blok.

Rusun sebanyak 500 blok dapat menjadi 500 ribu unit. Ahok mengatakan jika itu terealisasi maka Indonesia akan menjadi negara pertama yang melakukan pemindahan warga pemukiman kumuh ke kawasan yang lebih tertib.

Rencananya lokasi rusun akan ditempatkan di Marunda seluas 400 hektare. Selain itu, lahan kosong yang ada di GOR Cengkareng pun akan dibangun rusun.

Setelah seluruh warga direlokasi kemudian pemprov DKI akan mendata warga yang akan pindah rusun untuk dekat dengan lokasi pekerjaannya. Setiap petak tanah yang ada di DKI Jakarta akan dijadikan rusun oleh Pemda DKI Jakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement