REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan keterangan di Istana Negara pada Jumat (23/8) kemarin, melainkan Menteri Keuangan Chatib Basri. Sikap itu menimbulkan tanda tanya.
Disinggung mengapa ia yang membacakan langkah konkret perbaikan ekonomi, Menkeu Chatib Basri menceritakan percakapan dengan investor besar yang bermukim di London.
Rupanya ivestor besar itu juga bertanya mengapa bukan presiden yang memberikan keterangan di Istana Negara.
Chatib menuturkan apabila presiden yang memberikan keterangan, berarti ekonomi Indonesia sudah masuk ke level gawat. ‘’Kalau menterinya yang membacakan masih tergolong tidak gawat,’’ kata dia pada acara Forum Pemred, Jakarta, Jumat (23/8) malam.
Dia menjelaskan jika Presiden Yudhoyono yang membacakan akan diartikan perekonomian sudah bermasalah dan berbahaya. Mengingat yang membacakan menteri maka masalah ini masuk ke dalam kategori perekonomian kurang sehat tetapi tak genting.