REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Daerah Provinsi Riau menambah personel untuk membantu Densus 88/Antiteror dalam memburu kawanan teroris yang diduga masih bersembunyi di sekitar wilayah Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak.
"Sebelumnya ada sekitar 30 personel yang membantu Densus 88, yakni sepuluh dari Polres Siak, dan selebihnya dari Polda Riau," kata Kepala Polres Siak Ajun Komisaris Besar Polisi Sugeng Putut saat dihubungi dari Pekanbaru, Jumat.
Tambahan personel dari Polda Riau, kata dia, ada kurang dari dua pleton atau sekitar 40 polisi sehingga totalnya menjadi 70 personel. Saat ini mereka masih terus menyisir wilayah persembunyian teroris di Kandis, Siak.
Sebelumnya, pada lokasi yang sama, Tim Densus 88 telah berhasil menangkap dua narapidana kasus teroris yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara.
Keduanya adalah Agus Sunyoto alias Syafaruddin alias Gapek (28) dan Ridwan alias Ismail (52) yang ditangkap pada Kamis (22/8) pukul 05.30 WIB di Jalan Bambu Kuning, Pasar Minggu, Kelurahan Kandis, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau.
Seorang di antaranya ditangkap seusai menjalankan ibadah Shalat Subuh, sementara seorang lagi diamankan dari sebuah rumah di kawasan yang sama.
AKBP Putut mengatakan, penyisiran dilakukan untuk mencari bukti-bukti tambahan yang menunjukkan bahwa keduanya memang terlibat dengan sejumlah aksi-aksi teror di Tanah Air.
"Namun penyisiran terus dilakukan, karena kemungkinan-kemungkinan masih ada, termasuk keterlibatan pihak lain dalam pelarian keduanya selama ini," katanya.