Jumat 23 Aug 2013 14:30 WIB

PDIP Jatim: Kalau Tak Diganggu, Banteng Tidak 'Nyeruduk'

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Politisi PDIP, Pramono Anung (2 kiri), mendampingi pasangan Bacagub dan Bacawagub dari PDIP, Bambang DH (2 kanan) dan Said Abdullah (tengah), saat berjalan kaki menuju Kantor KPU Jatim di Surabaya, Sabtu (18/5).
Foto: Antara
Politisi PDIP, Pramono Anung (2 kiri), mendampingi pasangan Bacagub dan Bacawagub dari PDIP, Bambang DH (2 kanan) dan Said Abdullah (tengah), saat berjalan kaki menuju Kantor KPU Jatim di Surabaya, Sabtu (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris DPD PDI Perjuangan, Kusnadi memastikan kader dan simpatisan banteng moncong putih tidak akan berbuat onar dalam kampanye akbar calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Bambang DH-Said Abdullah. Hal ini menurutnya sejalan dengan pengalaman kampanye partai pada masa-masa sebelumnya. 

"Saya sudah berkali-kali kampanye di Surabaya baik presiden, pileg, dan pilkada. Pengalaman kita tidak pernah ada singgungan luar biasa dan mengganggu fasilitas umum," kata Kusnadi di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Jumat (22/8).

Kusnadi menggunakan filosofi banteng dalam menggambarkan psikologis massa PDI Perjuangan. Menurutnya selama tidak diganggu, massa PDI Perjuangan tidak akan bersikap anarkis. "Sama dengan banteng kalau tidak disakiti tidak akan menyeruduk," ujarnya.

Sejauh ini Kusnadi melihat tidak ada pelanggaran kampanye yang dilakukan partainya. Soal pemasangan spanduk dan baliho misalnya, PDI Perjuangan menolak memaku spanduk dan poster di pohon. "Kalau yang lain dipaku di pohon kita tidak. Minimal diikat pakai tali. Kita pernah dicaci maki orang se-Surabaya karena hal itu," ujar Kusnadi. 

Sedianya kampanye PDI Perjuangan di Surabaya akan digelar di Lapangan Flores. Berdasarkan jadwal yang diperoleh dari Humas Protokoler PDI Perjuangan, Giyanto, kampanye Calon gubernur dan wakil gubernur Jatim Bambang-Said akan dihadiri ketua umum Megawati Soekarnoputri, sekjen Tjahjo Kumolo, Ketua DPP Maruarar Sirait, dan Pramono Anung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement