Rabu 21 Aug 2013 19:12 WIB

Pastika Kecewa Penggarapan Bandara Ngurah Rai Lamban

Sejumlah wisatawan mancanegara (Wisman) melintas di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Senin (1/4).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan mancanegara (Wisman) melintas di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA--Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku kecewa dengan perkembangan proyek perluasan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.

"Saya kecewa, pengerjaannya lamban sekali," katanya usai membuka peluncuran sistem manajemen pengamanan terpadu di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (21/8) malam.

Menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) Oktober 2013, proyek itu belum kelar. "Kerjakan 24 jam siang malam. Itu yang saya minta. Jangan main-main, dalam sebulan ini menjadi pertaruhan," ujarnya.

Pastika merasa belum puas dengan pengerjaan proyek yang menelan dana triliun Rupiah itu karena masih berantakan. "Masih berantakan begitu. Harus dikebut itu. Saya harus turun terus-terusan kalau begini," ucapnya.

Pastika juga menyampaikan kekhawatirannya terkait pengerjaan bandara itu dalam Rapat Koordinasi Kesiapan APEC yang dipimpin Ketua Komite Ekonomi Nasional, Chairul Tanjung, Rabu (21/8).

"Masih perlu kerja keras siang dan malam dan perlu tambah orang lagi. Perlu upaya khusus untuk pengerjaan proyek bandara ini," ucapnya.

Proyek perluasan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai sebelumnya ditargetkan rampung sebelum pelaksanaan KTT APEC Oktober mendatang yang ditandai dengan operasional penuh pada September 2013.

Perluasan yang menelan dana lebih dari Rp2 triliun itu dipastikan mampu menampung hingga 25 juta penumpang per tahun dari sebelumnya sekitar 14 juta orang per tahun. Sementara pergerakan penumpang per harinya rata-rata 40 ribu orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement