Rabu 21 Aug 2013 17:07 WIB

Marzuki: SBY Ingin Calon Penggantinya Negarawan Mumpuni

Ketua DPR RI Marzuki Alie
Foto: Republika/Rakhmawaty
Ketua DPR RI Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan calon penggantinya adalah negarawan yang mumpuni, kata  Ketua DPR RI, Marzuki Alie.

"Mumpuni mampu memimpin bangsa ini dengan melanjutkan yang telah berjalan baik dan memperbaiki apa yang masih kurang serta mampu mengatasi persoalan kebangsaan," kata Marzuki di Jakarta, Rabu (21/8).

Marzuki mengatakan, Presiden SBY dalam pidato kenegaraan menyambut HUT Ke-68 Kemerdekaan RI di hadapan sidang bersama DPD dan DPR di Jakarta, Jumat (16/8), berharap Presiden mendatang bisa melakukan 'change and continuity' atau perubahan dan kesinambungan.

"Perubahan lebih baik atas kekurangan yang ada dan berkesinambungan atas berbagai hal yang telah berjalan baik," kata Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

Terkait dengan pelaksanaan konvensi calon presiden Partai Demokrat, Marzuki berharap, dapat menghasilkan calon presiden yang mumpuni itu.

Untuk menghasilkan calon presiden yang mumpuni itu, kata dia, perlu ditetapkan kriteria umum dan kriteria spesifik yang harus dimiliki calon peserta konvensi capres.

"Kriteria umum misalnya jenjang pendidikan, pengalaman kerja dan organisasi, kriteria spesifik misalnya harus calon yang antikorupsi, berada di atas semua golongan atau kelompok mengingat keberagaman bangsa ini, dan mampu mengatasi persoalan bangsa," tutur Marzuki.

Menurut Marzuki, kriteria-kriteria itu, harus ditetapkan dan diumumkan kepada publik sehingga publik dapat mengetahui bahkan memberikan masukan siapa calon yang pantas dan memenuhi kriteria itu.

"SBY tentu saja menginginkan calon yang benar-benar mampu menyelesaikan persoalan bangsa ke depan. Kalau itu bisa dicapai, sesungguhnya 50 persen masalah bangsa sudah bisa dicapai," katanya.

Konvensi calon presiden, masih kata Marzuki, bukan main-main atau sekadar meningkatkan citra Partai Demokrat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement