Rabu 21 Aug 2013 16:02 WIB

PKL Pasar Minggu Keluhkan Penertiban Satpol PP

Rep: Mg14/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah pedagang kaki lima dibantu petugas mengangkut barang mereka pada saat penertiban PKL di Stasiun Pasar Minggu, Kamis (18/4).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah pedagang kaki lima dibantu petugas mengangkut barang mereka pada saat penertiban PKL di Stasiun Pasar Minggu, Kamis (18/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, PASAR MINGGU -- Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di bahu jalan dan trotoar Pasar Minggu dipaksa pindah ke Lokasi Binaan Pasar Minggu. Meski relokasi ini memperlancar arus lalu lintas, para pedagang mengeluh karena berjualan di dalam pasar kurang strategis.

Yeti, pedagang buah ada Boyolali mengeluhkan penertiban ini. “Kalau dipindah mau-mau saja tapi tempatnya belum siap dan belum memungkinkan,” keluhnya kepada RoL, saat ditemui di Pasar Minggu, Rabu (21/8).

Yeti dan kawan-kawannya dipindahkan ke Lokbin Pasat Minggu tepatnya di belakang Terminal Pasar Minggu. Awalnya Yeti berjualan di pinggir jalan keluar terminal.

Wanita yang berjualan sejak 15 tahun lalu ini bercerita, pernah diusir petugas satuan polisi pamong praja (Satpol PP). Lalu, ia menyembunyikan barang dagangannya dan diam-diam keluar berjualan lagi.

Fatimah, penjual sayuran asal Sukabumi ini mengeluhkan adanya pedagang di luar (PD Pasar Jaya Pasar Minggu). Jadi, pedagang yang di dalam tidak laku. Para pembeli terlalu malas untuk masuk ke dalam karena ada yang berdagang di luar. “Kalau dulu, orang sekalian lewat belanjanya” ujar Fatimah kepada RoL.  

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement