Senin 19 Aug 2013 04:35 WIB

Muhammadiyah: Penentuan Awal Ramadhan dan Idul Fitri Jauh-Jauh Hari Lebih Bermanfaat

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Heri Ruslan
Muhammadiyah, salah satu ormas terbesar di Indonesia.
Foto: www.muhammadiyah.or.id
Muhammadiyah, salah satu ormas terbesar di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LSI merilis hasil survei bahwa masyarakat Indonesia menginginkan adanya kejelasan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri dari jauh-jauh hari. Menanggapi hal ini, PP Muhammadiyah sangat setuju.

Pada Republika, Bendahara PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan penentuan awal Ramadhan dan kalender Islam dari jauh-jauh hari lebih bermanfaat. "Perencanaan bisnis maupun acara lainnya bisa dilakukan jauh-jauh hari," katanya.

Menentukan kalender dari jauh-jauh hari, menurutnya pun tidak bertentangan dengan syariat Islam. Dengan menggunakan ilmu hisab, atau penghitungan, penentuan awal bulan baru dalam kalender islam bisa dilakukan dari waktu yang lama, bahkan dari beberapa tahun sebelumnya.

Menurutnya, salah satu fungsi ilmu adalah membantu umat manusia agar  idak mengalami kesulitan. Dan salah satu ilmu yg bisa membantu, sebagai jalan keluar dari kesulitan dan masalah penentuan awal bulan kalender islam, menurutnya namanya adalah ilmu hisab atau ilmu falak.

"Dengan ilmu falak kita bisa terbantu dalam membuat perencanaan," katanya, Ahad (18/8).

Ia mencontohkan, misalnya kita akan terbang tanggal 1 Ramadhan ke luar negeri, apalagi kalau kita ingin memanfaatkan peluang pembelian tiket dengan harga promo, bila di beli jauh-jauh hari, maka adanya kalender yg penanggalannya sudah pasti jelas sangat diperlukan.

"Untuk itu adanya kalender yang didasarkan kpd ilmu hisab atau ilmu falak jelas sangat diperlukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement