Kamis 15 Aug 2013 18:19 WIB

SBY Sikapi 'Tragedi Berdarah' Mesir

Rep: Esthi Maharani/ Red: Didi Purwadi
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pernyataan resmi terkait konflik Mesir. Secara mendadak, SBY menggelar konferensi pers di Istana Negara setelah pelantikan Paskibraka pada Kamis (15/8) sore.

Dalam pernyataannya, Presiden Yudhoyono mengatakan perasaannya dan rakyat Indonesia sama. Indonesia merasa prihatin dengan kondisi Mesir saat ini.

Terlebih lagi, korban sudah banyak berjatuhan dan belum ada tanda-tanda konflik dan kekerasan yang terjadi akan berakhir.

"Situasinya sulit dan kompleks, opsinya tidak terlalu banyak untuk menghentikan pertumpahan darah. Namun, sebagai sahabat, Indonesia masih berharap dan menyeru agar pimpinan dan elit politik mencegah situasi tidak memburuk dan korban tidak lebih banyak," kata SBY.

Presiden mengatakan semua pihak yang terlibat di Mesir sebaiknya mencari formula 'win-win solution'. Dengan begitu, diharapkan kondisi di Mesir menjadi lebih baik dan pertumpahan darah tidak terjadi.

Dalam pernyataan resminya tersebut, Presiden SBY didampingi oleh Wakil Presiden, Boediono; Menko Polhukam, Djoko Suyanto; Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa; Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi; Sekretaris Kabinet, Dipo Alam; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh; Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono; dan Kepala Polri, Jenderal Timur Pradopo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement