REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pengamanan stasiun di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto, sudah seperti bandara. Hal ini karena untuk dapat masuk ke peron stasiun, para penumpang harus menjalani pemeriksaan cukup ketat.
Bahkan sejak musim arus balik lebaran, petugas keamanan stasiun sudah menggunakan alat metal detektor untuk memeriksa penumpang berikut barang bawaannya.
"Kita memang berupaya agar standar keamanan yang diterapkan di stasiun-stasiun, bisa menyamai standar keamanan di bandara. Mungkin kita hanya belum menggunakan pemeriksaan Sinar X-ray saja, untuk memeriksa bagasi penumpang," jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Selasa (13/8).
Menurut dia, sebelum masuk ke peron stasiun, para calon penumpang selain dilakukan pemeriksaan tiket KA yang namanya harus sesuai dengan kartu identitas, juga akan dilakukan pemeriksaan detektor logam.
Pemeriksaan detektor logam ini, tidak hanya dilakukan pada calon penumpang, tapi juga terhadap barang-barang bawaannya. "Bila alat detektor berbunyi, maka calon penumpang harus mengeluarkan logam yang ada dalam saku atau tas bagasi, untuk diperiksa petugas," katanya.
Bahkan disebutkan, di lingkungan stasiun saat ini juga dilengkapi dengan kamera CCTV. Kamera ini tersebar di beberapa titik, yang menjadi lokasi berkumpulnya calon penumpang, baik di luar peron maupun di dalam peron.
"Dengan demikian, bila terjadi hal-hal mencurigakan, petugas yang memonitor kamera CCTV bisa langsung mengetahui," katanya.
Dia menyebutkan, standar keamanan semacam ini, untuk wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto tidak hanya diterapkan di Stasiun Purwokerto saja. Tapi juga di semua stasiun yang menjadi stasiun pemberangkatan penumpang KA. Antara lain, di Stasiun Kroya, Gombong, Kebumen, dan Kutoarjo. Khusus untuk Stasiun Purwokerto, kamera CCTV tersebut dipasang di 12 titik.
Sorono menambahkan, di samping mengandalkan perangkat yang biasa yang digunakan, selama musim arus balik ini, pihaknya juga mengintensigkan pengamanan yang dilakukan petugas.
Untuk itu, setiap rangkaian KA penumpang yang melakukan perjalanan, akan dikawal oleh 2 personel Brimob, 2 personel Polsuska dan petugas keamanan.
"Petugas pengawalan KA akan selalu bergerak melakukan pengawasan seluruh gerbong penumpang selama perjalanan," ujarnya.
Dia menyebutkan, semua langkah pengamanan ini diterapkan PT KAI ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih pada masa musim arus balik lebaran ini, di mana jumlah penumpang KA mengalami peningkatan signifikan dibanding hari-hari biasa.