Selasa 13 Aug 2013 09:29 WIB

Sopir Truk Sayuran di Bakauheni: Jangan Persulit Perjalanan Kami

Antrean truk di Pelabuhan Bakauheni, Lampung (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Antrean truk di Pelabuhan Bakauheni, Lampung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI-- Sejumlah sopir truk sayuran dan buah-buahan dari Sumatera tujuan Jakarta terancam merugi akibat kendaraan dengan muatannya sejak Senin (13/8) tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan.

"Sejak Senin pukul 15.00 WIB hingga sekarang belum ada kepastian truk ini bisa diseberangkan ke Pelabuhan Merak, Banten," kata Yanto (34) sopir truk sayuran asal Kota Medan di Pelabuhan Bakauheni, Selasa (13/8).

Dia mengatakan, apabila Selasa tidak bisa berangkat dipastikan akan mengalami kerugian, sebab sayuran yang dikirim bisa busuk. Sayur mayur yang dikirim jenis kubis, hanya bisa bertahan lima hari.

Rencananya sayuran itu akan dikirim ke Jakarta. Apabila tidak berangkat dirinya dipastikan akan mengganti biaya sebesar Rp2 juta. Sedangkan biaya transpor sebesar Rp5 juta untuk lima hari perjalanan.

"Untuk menembus jalur tembak belum bisa, tahun lalu masih boleh dan dikenakan biaya sebesar Rp50 ribu," katanya.

Hal senada diungkapkan sopir truk pengangkut durian yang mengeluhkan pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni yang dinilai lambat dalam mencarikan solusi. "Truk dengan muatan sayuran seharusnya bisa didahulukan, terlebih untuk komoditas kebutuhan sehari-hari," kata Jono (43).

Dia mengatakan, jika buah durian terlalu lama bisa pecah dan tidak akan laku dijual. "Jika itu sampai terjadi, apakah pihak pelabuhan bisa menggantinya?" ujarnya. "Jangan mempersulit perjalanan kami, apa lagi sampai menyusahkan," kata dia.

Sementara itu, Ian (38) yang berencana membawa ayam dari Jakarta juga mengeluhkan pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan. "Hingga sekarang, belum bisa dipastikan kapan menyeberang ke Merak," kata dia. Ia mengatakan seharusnya sudah ada kepastian pukul berapa akan menyeberang dari Bakauheni, semakin cepat akan semakin baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement