Sabtu 10 Aug 2013 23:32 WIB

Lima Orang Tewas Tersapu Lahar Panas Gunung Rokatenda

Aktivitas letusan Gunung Rokatenda di Pulau PaluE, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Antara/Molan
Aktivitas letusan Gunung Rokatenda di Pulau PaluE, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Lima orang warga Palue dilaporkan tewas tersapu lahar panas letusan Gunung Rokatenda di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu dini hari.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Tini Thadeus yang dikonfirmasi membenarkan hal itu. Ia menjelaskan kelima warga yang tewas itu terkena lahar panas yang mengalir dari Desa Woje Wubi hingga Pantai Cua.

Letusan gunung yang terjadi pada Sabtu dini hari itu menyemburkan abu vulkanik dengan ketinggian berkisar antara 1.500-2.000 meter dari puncak gunung api tersebut.

Pemerintah Kabupaten Sikka sebelumnya sudah berusaha keras untuk mengevakuasi warga yang bermukim di pulau tersebut sebelum gunung itu meletus, namun mereka tetap menolaknya dengan berbagai macam alasan.

Pemerintah berupaya untuk mengevakuasi warga di pulau tersebut ke Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, sebagai langkah penyelamatan untuk mengeliminasi terjadinya korban jiwa.

Arus abu-abu kecoklatan tertangkap oleh satelit Advanced Land Imager (ALI) yang menggambarkan bahwa puing-puing tersebut terus meluas masuk ke dalam aliran dasar laut.

NASA melaporkan, abu yang dikeluarkan selama terjadinya letusan telah menghancurkan banyak tanaman di pulau tersebut.

Pulau gunung itu didiami kurang lebih 10.000 jiwa yang tinggal menyebar di delapan desa. Beberapa desa terancam oleh letusan gunung ini.

Survei vulkanologi Indonesia mencatat, letusan menyebabkan runtuhnya 25 persen volume kubah gunung berapi atau sekitar satu juta meter kubik. Jika kubah ini terus berkembang, maka runtuhan di masa datang akan mengirim arus piroklastik ke desa-desa yang berada di Pulau Palue.

Gunung Rokatenda merupakan gunung berapi komposit (stratovolcano) yang pernah meletus pada 2 dan 3 Februari 2013. Letusan tersebut mengirimkan gas super panas dan batuan, atau biasa disebut arus piroklastik, meluncur ke laut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement