REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa akan menyelidiki mengapa harga daging sapi di pasaran masih tinggi meski sudah diantisipasi dengan melakukan impor.
"Saya akan minta laporan dulu, saya nggak mau menduga-menduga, bisa saja ke Kemendag, Kementan, mengapa kok tidak bisa turun, apakah distribusinya? apakah sapinya tidak dipotong? apakah memang persediaannya itu jauh dari demand (permintaan) apakah itu meningkat tajam?," katanya di Jakarta, Kamis (8/8).
Harga daging di masyarakat kembali meningkat menjelang lebaran. Harga daging sapi di Sukabumi, Jawa Barat contohnya yang terus naik hingga mencapai rata-rata Rp 120 ribu setiap kilogram pada H-1 Idul Fitri 1434 Hijriah, Rabu (7/8).
Sementara harga daging sapi di Ternate, Maluku Utara (Malut), memasuki H-1 Idul Fitri, naik dari harga Rp 90 ribu per kg kini menjadi Rp 130 ribu per kg. Di Cirebon, Jawa Barat, sehari jelang lebaran Idul Fitri 1434 Hijriyah harga daging sapi kembali naik di sejumlah pasar tradisional di Cirebon, mencapai Rp 120 ribu per kg.
Sedangkan harga daging sapi menjelang H-1 lebaran Idul Fitri 1434 Hijriyah di Kabupaten Biak Numfor, Papua mengalami kenaikan mencapai Rp130 ribu dari sebelumnya Rp 110 ribu per kg. Sebelumnya, Pemerintah telah menargetkan agar harga daging sapi sekitar Rp80 ribu pada lebaran kali ini. Hal ini dilakukan melalui impor daging sapi dari Australia.