REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Parade Musik Sahur yang digelar di depan Masjid Shiratal Mustaqiem di Kampung Baqa, Kelurahan Masjid, dipadati ribuan warga Samarinda, Kalimntan Timur, Selasa dini hari.
Ketua Remaja Masjid Shiratal Mustaqiem Rahman, kepada wartawan mengatakan, selain peserta dari Kota Samarinda, Parade Musik Sahur di Kecamatan Samarinda Seberang, itu juga diikuti peserta dari Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Parade Musik Sahur ini diikuti sekitar 120 kelompok, tidak hanya dari Samarinda tetapi juga ada dari Kabupaten Kutai Kartanegara. Setiap kelompok beranggotakan minimal lima orang," ungkap Rahman.
Parade Musik Sahur yang digagas seorang tokoh masyarakat Samarinda itu, kata Rahman, sudah keempat kalinya digelar. Kegiatan ini dibagi dalam dua kategori yakni kategori kelompok anak dan umum.
"Tahun ini, Parade Musik Sahur lebih menonjolkan jenis irama 'Dung-dung Ca' atau jenis suara musik yang identik dengan karakter budaya Sulawesi Selatan karena sebagian besar warga di Samarinda Seberang, khususnya di kawasan Masjid Shiratal Mustaqiem, merupakan warga asal Sulsel," katanya.
"Parade Musik Sahur ini memperebutkan hadiah total Rp 20 juta. Namun, setiap kelompok tetap akan mendapatkan THR (tunjangan hari raya) Rp 250 ribu," ungkap Rahman.
Kegiatan itu bertujuan mengajak masyarakat khususnya generasi muda agar lebih mencintai Masjid Shiatal Mustaqiem, masjid tertua dan menjadi kebanggaan warga Samarinda.
Dari pantauan di lokasi, ribuan warga terlihat memadati sepanjang jalur yang dilalui para peserta Parade Musik Sahur ini.
Sebelum berparade, para peserta yang mengenakan berbagai pakaian, bahkan beberapa di antaranya mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Mereka terlihat menunjukkan berbagai kebolehannya dalam memainkan irama musik, sekalipun hanya menggunakan berbagai peralatan dapur.