Senin 05 Aug 2013 05:33 WIB

Begini Cara Calo Tiket Beraksi

 Sejumlah calon penumpang menunggu keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).   (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah calon penumpang menunggu keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (2/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sejumlah cara dilakukan para calo tiket untuk meraup keuntungan dari para calon pemudik. Salah satunya dengan memalsukan identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP). Akibat aksi calo itu, sebanyak 14 orang calon pemudik berbagai tujuan di Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak bisa berangkat dan tertahan di Stasiun Senen.

Aries (27), calon penumpang asal Tangerang, Banten, yang berniat pulang ke kampung halamannya di Surabaya menuturkan, dirinya telah membeli tiket KA Matarmaja tujuan Surabaya seharga Rp 200 ribu dari seorang calo. Hal itu lantaran tiket yang disediakan lewat pembelian online sudah habis. "Waktu itu dijanjikan untuk identitas tidak ada masalah menggunakan KTP dia (calo), jadi saya ngikut saja. Waktu mau masuk ke dalam peron ternyata KTP-nya palsu," keluh Aries, seperti dilansir situs beritajakarta.

Dirinya berharap, PT KAI memberikan dispensasi sehingga ia dan rekan-rekan lainnya dapat tetap mudik menuju kampung halamannya. "PT KAI supaya bisa memberikan dispensasi bagi kita karena kita waktu membelinya sah, tiketnya pun sah, tidak palsu, hanya identitasnya saja yang bermasalah. Kalaupun kita harus membeli lagi tidak ada masalah asalkan kita bisa berangkat," harapnya.

Kapolsek Senen, Kompol Kartono menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), terdapat 14 orang calon penumpang yang menggunakan KTP palsu. Sehingga ke-14 calon penumpang itu kemudian diamankan di Mapolsek Senen guna dimintai keterangan. Dari semua calon penumpang tersebut diketahui, bahwa KTP palsu mereka berasal dari calo yang ada di Stasiun Senen. "Mereka adalah korban calo, kita akan telusuri dan cari pelakunya. Yang pasti calon penumpang ini adalah korban dari calo tersebut," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement