REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta bersama dengan Unit Pelaksana Teknis Malioboro kembali melakukan penyemprotan kawasan Malioboro dengan air untuk memerangi bau pesing yang masih kerap muncul di daerah wisata itu.
"Mulai Kamis (1/8) malam, sudah dilakukan penyemprotan dari Teteg Sepur hingga Titik Nol Kilometer. Harapannya, saat Lebaran sudah tidak ada lagi bau pesing," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Irfan Susilo di sela-sela pemberian bingkisan untuk Pasukan Kuning di Yogyakarta, Jumat (2/8).
Menurut dia, bau pesing masih menjadi masalah yang kerap muncul di Malioboro meskipun di kawasan tersebut sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas toilet umum yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Biasanya, orang kencing sembarangan dilakukan pada malam hari saat aktivitas Malioboro sudah sepi. Sudah berbagai cara dilakukan agar masyarakat tidak kencing sembarangan. Namun, perilakunya sudah demikian," katanya.
Irfan mengatakan, titik di Malioboro yang kerap dikeluhkan berbau pesing adalah mulai dari simpang Ngejaman hingga Titik Nol Kilometer. "Untuk sementara, fokus penyemprotan dilakukan di titik tersebut," katanya.
Irfan berharap, UPT Malioboro yang telah memiliki radio komunitas bisa menyebarkan imbauan kepada masyarakat atau pengunjung agar memanfaatkan toilet umum yang tersedia sehingga tidak kencing sembarangan.
Sementara itu, Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh mengatakan, penyemprotan dimungkinkan akan terus dilakukan hingga H+3 Lebaran, khususnya di Titik Nol Kilometer serta di beberapa titik secara sporadis.
"Di Titik Nol Kilometer memang menjadi fokus penyemprotan karena biasanya juga digunakan untuk sholat saat Idul Fitri saat Alun-Alun Utara sudah tidak lagi mampu menampung. Karenanya, lokasi tersebut harus bersih dan tidak berbau pesing," kata Syarif.