REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, Kabupaten Poso masih menjadi prioritas pengamanan saat Operasi Ketupat 2013.
"Kita akan mempertebal pengamanan di sana guna mengantisipasi gerakan terorisme," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Ari Dono di Palu, Kamis.
Mempertebal pengamanan dimaksud adalah memperkuat intelijen serta menyiagakan aparat keamanan lainnya, katanya.
Ia mengatakan, Kepolisian Resor (Polres) Poso menyiagakan sekitar 400 personel yang dibantu petugas lainnya selama Operasi Ketupat 2013. Di Kabupaten Poso juga terdapat tiga pos pengamanan yang dibentuk.
Pada awal Juni 2013 terdapat aksi bom bunuh diri di Mapolres Poso yang menewaskan pelakunya sendiri. Kondisi itu menunjukkan ancaman terorisme masih bisa terjadi.
Menurut Ari Dono, Polda Sulawesi Tengah juga mengantisipasi kemungkinan masuknya empat narapidana teroris yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara, ke Kabupaten Poso.
Polda Sulawesi Tengah juga telah meminta foto empat narapidana yang kabur untuk disebarkan ke beberapa polres yang ada, katanya.
dia mengatakan, selain itu, foto 20 buronan pelaku kasus kekerasan Poso juga tetap disebar kepada aparat agar orang yang masuk dalam daftar pencarian itu dikenali. Semua itu bertujuan untuk mempersempit ruang gerak pelaku kekerasan yang masih berkeliaran bebas.
Saat pengamanan lebaran, polisi juga meningkatkan pengawasan pada pintu masuk di Sulawesi Tengah, seperti pelabuhan laut, bandar udara, dan wilayah perbatasan.
Selama Operasi Ketupat 2013 Polda Sulawesi Tengah menurunkan sekitar 1.500 personel yang tersebar di 10 kabupaten dan satu kota, katanya.