Kamis 01 Aug 2013 13:59 WIB

SBY Akan Turun Tangan Terkait Masalah Syiah Sampang

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengupayakan agar warga Syiah Sampang, Madura, Jawa Timur bisa berlebaran di kampung halamannya. Karena itu, upaya rekonsiliasi antara warga, ulama, dan pemerintah terus dilakukan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun direncanakan akan berdialog dengan warga Syiah Sampang di sela-sela safari Ramadhan yang sedang dilakukannya.

Menko Kesra Agung Laksono mengatakan upaya dialog terus dilakukan. Sejauh ini, ia melihat ada kemungkinan solusi bisa dicapai. "Semuanya welcome, sama-sama ikhlas. Nanti kita upayakan mereka (syiah) sudah di sana saat lebaran ini," katanya di kantor wapres, Kamis (1/8). 

Ia mengatakan, pemerintah pada dasarnya ingin agar warga Syiah sampang kembali ke kampung halamannya. Meski pun tetap harus ada kesepakatan semua pihak agar tidak terjadi konflik seperti pertengahan tahun lalu. "Niat pemerintah supaya mereka kembali ke kampung halaman, kalau pun bukan di rumahnya yang lama," katanya. 

Sementara terkait pertemuan SBY dengan warga Syiah Sampang dan elemen lainnya akan dilakukan pada Kamis (1/8) malam. SBY akan melakukan pertemuan informal dengan tokoh-tokoh agama beserta Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya.

Salah satu agenda pertemuan informal tersebut adalah membahas mengenai warga penganut Syiah asal Kabupaten Sampang, Madura yang saat ini ditempatkan di sebuah rumah susun di Sidoarjo. Mereka sebelumnya mengungsi di GOR Kabupaten Sampang setelah sebagian rumah mereka di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Sampang dibakar dan dirusak oleh sekelompok orang pada 26 Agustus 2012 lalu.

"Kita ingin menuntaskan masalah warga Syiah ini dengan cara yang paling baik. Kita ingin melakukan relokasi sementara di suatu tempat yang disetujui bersama. Pada nantinya kita ingin mereka kembali ke desa mereka dengan kondisi masyarakat yang bisa menerima mereka dengan baik," kata Agung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement