REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengajukan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang akan pensiun pada Agustus mendatang.
Dikutip dari situs www.setkab.go.id, pengajuan tersebut tertuang dalam Surat Presiden yang ditujukan kepada pimpinan DPR pada 23 Juli lalu. Presiden SBY hanya mengajukan satu nama sebagai Panglima TNI.
Sebelumnya, Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono mengatakan ada tiga calon yang dipersiapkan untuk menggantikannya. Dalam tradisi, jabatan Panglima TNI 'digilir' kepada Kepala Staf TNI.
Panglima TNI yang saat ini menjabat berasal dari Angkatan Laut. Oleh sebab itu, peluang Angkatan Darat dan Angkatan Udara lebih besar, meskipun Angkatan Laut tetap menjadi perhitungan.
Laksamana TNI Agus Suhartono akan memasuki masa pension pada 23 Agustus mendatang. Ia dilahirkan di Blitar, Jawa Timur, 25 Agustus 1955.
Dia menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak 28 September 2010 menggantikan Jenderal Djoko Santoso. Sebelumnya, ia menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut sejak 9 November 2009.
Sementara calon penggantinya, Jendera TNI Moeldoko baru diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada pertengahan Mei tahun ini. Ia menggantikan KSAD, Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo yang pensiun.
Jendral TNI Moeldoko, lahir di Kediri, Jatim, 8 Juli 1957. Sejumlah jabatan pernah diemban jendral bintang empat ini, mulai dari Sespri Wakasad, Danrem 141 Tanjung Pura, Kasdam Jaya, Panglima Divisi I Kostrad, Pangdam Tanjung Pura, Pangdam Siliwangi, Wagub Lemhanas, Wakasad, hingga KSAD.