Selasa 30 Jul 2013 17:13 WIB

Menag: Persoalan Syiah Sampang Temui Titik Terang

Rep: Esthi Maharani / Red: Citra Listya Rini
Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Antara//Andika Wahyu
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Suryadharma Alie menyatakan persoalan kaum Syiah di Sampang, Madura menemui titik terang. Ia mengatakan kelompok ulama dan masyarakat Syiah akan kembali berdialog.

Dialog akan membahas soal rencana pemulangan pengungsi Syiah yang sempat tinggal di GOR Sampang. Suryadharma menyebutkan para ulama ingin masyarakat Syiah kembali.  

"Dialog akan dilakukan secara intensif, dalam waktu yang terus menerus," kata Suryadharma di Jakarta, Selasa (30/7). 

Ia mengatakan dari dialog yang dilakukan, sebenarnya pihak ulama ada keinginan kuat agar mereka bisa kembali ke kampong halamannya masing-masing. Alasannya, ada hubungan darah hingga tetangga. 

Keinginan kuat itulah yang dianggap menyamakan persepsi kedua pihak untuk kembali hidup rukun di Madura. "Keinginan untuk bisa hidup bersama-sama hidup sekampung kuat sekali, proses itulah yang disebut, diciptakan, ada penyamaan persepsi," ujar Suryadharma.

Suryadharma menegaskan yang perlu disepakati bersama adalah komitmen untuk tidak memprovokasi keadaan dan membuat potensi konflik berkembang lagi. Menurutnya, jika hal tersebut tercapai maka solusi akan lebih mudah dijalankan. 

Ia juga sempat mengingatkan, tidak bisa menyelesaikan masalah perbedaan keyakinan Syiah Sampang ini dengan cara membunuh. Suryadharma menambahkan yang tetap harus dikedepankan adalah merangkul para pengungsi Syiah Sampang oleh para ulama agar mereka mau taubatan nashuha. 

Terkait pendapat ulama Madura bahwa aliran Syiah itu sesat, Suryadharma meminta agar itu disikapi dengan arif. Pun, ia mengingatkan pandangan tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan tindak kekerasan. Apalagi cara kekerasan juga bukan merupakan penyelesaian terbaik. 

"Saya yakin tidak terbesit dalam benak para ulama untuk melakukan tindak kekerasan. Islam juga melarang untuk melakukan kekerasan. Penyelesaian dengan kekerasan sama sekali tidak diizinkan oleh Islam," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement