Rabu 24 Jul 2013 17:36 WIB

Istana Ogah Tanggapi Tudingan FPI

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
 Julian Aldrin Pasha
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Julian Aldrin Pasha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha enggan menanggapi reaksi Front Pembela Islam (FPI) yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tukang fitnah dan pecundang.

“Apakah itu perlu ditanggapi? Kami rasa tidak perlu untuk kami tanggapi, tidak akan kami tanggapi,” katanya di Kantor Presiden, Rabu (24/7).

Julian menyebut, sebagai kepala pemerintahan, presiden sebaiknya dihormati. Menurutnya, pidato Presiden akhir pekan lalu berdasarkan laporan dan fakta di lapangan. Apalagi, masyarakat juga punya keinginan agar negara dan pemerintah bertindak tegas dan menjaga keamanan.

"Jadi, apa yang disampaikan presiden adalah semata-mata karena beliau sebagai kepala negara memang berkewajiban untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tidak boleh ada organisasi yang mengatasnamakan agama atau yang lain melakukan tindak kekerasan," katanya.

Polri, lanjutnya, sudah melakukan tindakan sesuai hukum terkait kasus FPI yang bentrok dengan warga di Jawa Tengah. Menurutnya, sistem hukum telah bekerja hanya tinggal menunggu hasilnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement