REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, Mahfud MD saat ini masih dipertimbangkan menjadi calon wakil presiden (cawapres). Pertimbangannya karena Mahfud memiliki pengalaman yang banyak dalam mempimpin, termasuk mempimpin Mahkamah Konstitusi di bidang hukum, Rabu, (24/7).
"Sebenarnya Pak Mahfud pernah bertemu secara empat mata dengan Pak Ical (Aburizal Bakrie-red). Itu dulu, kalau perkembangannya saat ini belum tahu," kata Fadel.
Di Golkar, kata fadel, terdapat dua pemikiran. Pertama ingin menentukan cawapres pada lebih awal, akhir tahun ini, sesudah rapimnas Oktober mendatang. Sedangkan pemikiran kedua, penentuan cawapres menunggu hasil pemilu legislatif.
"Kalau pada pemilu legislatif nanti Golkar mendapat 20 persen suara, maka lebih mudah bagi Golkar untuk menentukan capres dan cawapresnya. Seperti dulu, begitu Demokrat menang, SBY tinggal menunjuk Boediono sebagai wakilnya," kata Fadel.
Saat ini, ujar Fadel, Golkar belum menentukan cawapresnya. Mahfud sudah menjadi pertimbangan. Namun Jokowi sendiri juga bagus untuk dipertimbangkan. "Intinya Golkar belum memilih cawapres manapun. Kami masih menimbang-nimbang dan menunggul hasil pemilu legislatif," ujar Fadel.