Selasa 23 Jul 2013 10:03 WIB

Jokowi-Hatta Dianggap Masih Prematur

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Adhyaksa Dault
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Adhyaksa Dault

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menpora Adhyaksa Dault menilai terlalu dini untuk memasangkan Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres 2014. Karena masih perlu upaya peningkatan elektabilitas partai sebelum membicarakan pasangan presiden.

"Sekarang ini masih prematur untuk membicarakan pasangan calon presiden," ujarnya kepada ROL, Selasa (23/7).

Dia tidak menampik kalau Jokowi pantas mendampingi Hatta yang menjadi calon presiden dari Partai Amanat Nasional. Namun, pencalonan Jokowi masih tergantung keputusan dari PDI Perjuangan tempatnya bernaung saat ini. "Jokowi juga pernah bilang kalau dia akan concern ke DKI," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan sudah ada pembicaraan antara Hatta dan Jokowi terkait pencalonan presiden 2014 di kediaman Ketua Kmum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini dibantah oleh Adyaksa yang mengaku telah menanyakan hal itu kepada Hatta. 

Menurutnya, saat ini belum tepat untuk mencari peta pasangan calon presiden dan wakilnya. "Saya belum ada bayangan siapa calon tepat mendampingi Pak Hatta, Desember nanti baru akan terlihat," ujarnya.

Menurut Adyaksa, Hatta masih harus meningkatkan elektabilitas partai. Tim sukses pun harus digenjot untuk meningkatkan elektabilitas calon legislatif. "Kalau sudah itu, maka elektabilitas presiden bisa terjadi dengan sendirinya," ungkap Adyaksa.

Dia mengakui kalau Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres untuk saat ini. Namun, ia melihat fenomena itu sebagai hal yang biasa. "Fenomena Jokowi itu seperti dulu Pak SBY, masyarakat cari tokoh baru. Tapi, ini masih proses," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement