REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran hutan atau lahan di Provinsi Riau kembali melanda sebagian besar wilayah Kota Pekanbaru, dan mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara SSK II.
"Jarak pandang pagi ini berada di bawah 300 meter sehingga beberapa jadwal penerbangan terpaksa delayed," kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Hasnan yang dihubungi per telepon di Pekanbaru, Senin (22/7).
Ia mengatakan ada sekitar tiga jadwal penerbangan yang harus delayed keberangkatannya menuju Jakarta dan Malaka, serta beberapa kedatangan juga terpaksa dialihkan. "Namun memasuki siang hari, kabut asap sudah mulai menipis dan jarak pandang kembali meningkat menjadi diatas seribu meter," katanya.
Dari pantauan di lapangan, kabut asap yang menutupi sebagian besar wilayah Kota Pekanbaru juga menghambat jarak pandang para pengendara sepeda motor dan mobil, khususnya pada jam pagi mulai pukul 06.00-07.00 WIB. Beberapa warga yang ditemui mengaku sangat terganggu dengan kembali munculnya kepulan kabut asap hingga membuat sistem pernafasan menjadi terganggu.
"Tidak ada persiapan masker, karena kami fikir kabut asap sudah benar-benar hilang sejak yang terparah kemarin," kata Anton (42), seorang warga perumahan Bertuah Sejahtera di Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo yang dihubungi per telepon dari Pekanbaru belumnya telah memprediksi akan kembali terjadinya bencana kabut asap di Provinsi Riau. Hal itu menurutnya, disebabkan minimnya curah hujan dan kemarau yang telah melanda sebagian besar Sumatera pada pertengahan Juli 2013.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan satelit pemantau cuaca dan panas bumi(NOAA) pada Ahad (21/7) sore hingga pagi ini mendeteksi kemunculan titik panas yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan sebanyak 220 titik. Ratusan titik panas (hotspot) tersebut tersebar di empat wilayah kabupaten meliputi, Kabupaten Rokan Hilir (148 titik), Rokan Hulu (38), Siak (31), dan di Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 22 titik panas.