Kamis 18 Jul 2013 23:44 WIB

Aparat Siaga di Perbatasan Pascabentrok FPI-Warga

Bentrok/ilustrasi
Foto: pesatnews
Bentrok/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG-- Aparat keamanan dari kepolisian dan TNI siaga di daerah Bejen, perbatasan Kabupaten Temanggung dengan Kendal, menyusul insiden bentrokan antara warga dengan rombongan Front Pembela Islam (FPI) di Sukorejo, Kendal.

"Sebagai antisipasi kejadian di Sukorejo kami tetap menyiapkan diri untuk mengantisipasi agar insiden tersebut tidak meluas," kata Kapolres Temanggung AKBP Susilo Wardono di Temanggung, Kamis (18/7) malam.

Ia mengatakan bahwa petugas kepolisian yang dibantu oleh TNI melakukan patroli di perbatasan antara Temanggung dengan Kendal, tetapi tidak melakukan razia.

Ia menyebutkan bahwa aparat kepolisian dan TNI malam ini bersiaga di Polsek Bejen. Mereka terdiri atas satu pleton dari Kodim dan dua pleton dari Polres Temanggung.

Selain itu, kata dia, pengamanan itu juga ditambah anggota Polri dari empat Polsek di wilayah tersebut, yakni Bejen, Ngadirejo, Candiroto, dan Tretep. "Kami hanya berjaga-jaga, dan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membantu Polres Kendal kami telah siap," katanya.

Ia mengatakan bahwa anggota FPI yang terkurung di Masjid Sukorejo telah dievakuasi dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Kendal.

Sejumlah anggota Front Pembela Islam asal Temanggung terlibat bentrok dengan puluhan warga Kecamatan Patean dan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Bentrok yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB itu diduga dipicu oleh aksi "sweeping" yang dilakukan anggota FPI di tempat lokalisasi di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal.

Warga setempat menolak aksi "sweeping" yang dilakukan anggota FPI Temanggung karena bukan wilayahnya dan FPI dinilai oleh warga tidak mempunyai hak. Akibat bentrok tersebut, sejumlah anggota FPI dan warga menderita luka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement