REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka gelar batik nasional di JCC, Rabu (17/7). Dalam sambutannya, SBY bersyukur karena batik Indonesia telah berkembang pesat. Tak hanya dari sisi corak, warna, tetapi juga kualitasnya.
"Rasa syukur yang kedua, industri batik memiliki nilai ekonomi dan penghasilan yang makin meningkat baik para pengrajin mau pun pedagang," katanya, Rabu (17/7).
Menurut catatan pemerintah, lanjut dia, setidaknya ada 3,5 juta masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor tersebut. Sedikitnya 500 ribu yang langsung bersentuhan dengan batik. Tak hanya itu, SBY juga bersyukur karena batik telah digunakan secara luas.
"Banyak sekali acara yang menggunakan batik. Batik juga telah digunakan di dalam negeri dan di luar negeri. Batik telah dikenal secara internasional," katanya.
Ia mengaku ingin agar batik lebih luas. Karena, batik bisa menjadi andalan dalam perekonomian dan industri di indonesia. "Sembilan tahun kami berupaya mengembangan batik, karena kami memang mencintai batik. Kami bangga pada batik Indonesia. Batik bisa dijadikan andalan dalam perekonomian dan industri di Indonesia," katanya.