Rabu 17 Jul 2013 04:36 WIB

Sedang 'Ngabuburit', Pelajar SMK di Sukabumi Dibacok

Pembacokan (Ilustrasi)
Pembacokan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang pelajar SMK Pasundan Sukabumi, Indra yang baru pulang dari Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolahnya menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh pelajar SMK swasta lainnya di Lapang Merdeka.

"Saya tidak tahu apa-apa, karena biasa pulang lewat Lapang Merdeka tiba-tiba saya langsung dibacok dari belakang oleh pelajar dari SMK lain," kata Indra saat mendapatkan penanganan medis dari RSUD Syamsudin SH kepada wartawan, Selasa.

Akibat bacokan tersebut, pelajar yang baru duduk di bangku kelas X tersebut harus mendapatkan beberapa jahitan di bagian punggung dan harus dirawat intensif di rumah sakit karena banyak mengeluarkan darah. Menurut Indra, saat kejadian dirinya hendak pulang ke rumah karena baru saja mengikuti MOS di sekolah.

Namun, oleh rekan-rekannya ia diajak ke Lapang Merdeka untuk "ngabuburit" atau menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa. Tapi, tiba-tiba dirinya diserang dari arah belakang dan tidak tahu jelas siapa yang membacoknya dan rekan yang melihat kejadiannya tersebut langsung melarikan diri khawatir ikut jadi korban pembacokan.

Mendapatkan laporan adanya kasus pembacokan di Lapang Merdeka yang tidak jauh dari Markas Polres Sukabumi Kota, polisi berhasil menangkap 14 pelajar SMK AMS yang merupakan musuh dari pelajar SMK Pasundan. Dari tangan pelajar tersebut yang hendak tawuran tersebut polisi juga mengamankan beberapa senjata tajam, gir motor dan lain-lain.

"Saya tawuran karena disuruh oleh senior atau kakak kelas, selain itu kami juga murid baru harus membawa senjata tajam atau gir untuk jaga-jaga dan menyerang sekolah lain yang kami anggap musuh," kata salah seorang pelajar yang tertangkap polisi, TS.

Pelajar yang ditangkap tersebut kemudian didata dan diberikan peringatan keras dari pihak kepolisian dan diwajibkan menandatangani surat perjanjian tidak akan tawuran lagi.

"Mereka yang tertangkap oleh petugas kami berikan pembinaan dan dikembalikan lagi kepada pihak sekolah," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement