REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor diprediksi masih tetap tinggi. Terlebih, jumlah pemudik tahun ini juga diperkirakan mengalami peningkatan hingga mencapai 9,7 juta jiwa.
Karenanya, untuk mengatasi lonjakan penumpang terutama bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan mendirikan check point atau posko untuk memeriksa kelengkapan pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, pihaknya tidak bisa menghalau pemudik yang akan menggunakan sepeda motor. Namun, pihaknya tetap mengimbau pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk tidak melebihi muatan dan beban yang dibawa.
"Motor itu harus sesuai dengan kebutuhannya. Jumlah penumpangnya jangan berlebih, jumlah barang bawaannya jangan berlebih. Nah, ini yang akan dilakukan pemeriksaan di pos-pos, check point namanya. Jadi Dirlantas dan kami akan mendirikan posko check point di daerah perbatasan. Contohnya di Jl Daan Mogot itu yang berbatasan dengan Tangerang, di Jl Raya Bogor yang berbatasan dengan Bogor. Di Bekasi Raya yang berbatasan dengan Bekasi," ujar Pristono, seperti dilansir situs beritajakarta.
Di check point itu, kata Pristono, petugas akan memeriksa beban dan muatan sepeda motor yang akan digunakan. Jika dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran, maka pemudik akan dipersilahkan menggunakan kendaraan umum. "Nanti kita lihat situasi juga, kalau ada pendukung-pendukung yang bisa membawa motor-motor itu ke daerah ya kita sediakan. Tapi paling tidak penumpangnya saja yang diangkut dan motornya silakan ditinggal," ucapnya.