REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Menyusul lonjakan harga sejumlah komoditas pokok masyarakat di pasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mendorong pasar murah, selama Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti.
Pasar murah ini akan digelar untuk memberikan kesempatan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok untuk 'berlebaran' dengan harga yang lebih terjangkau.
"Untuk itu Pemkot Semarang akan mengajak instansi pemerintah, BUMD maupun korporasi swasta untuk mendorong penyelenggaraan pasar murah bagi masyarakat," ungkap Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi usai meninjau sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, Selasa (16/7).
Terkait dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan utama masyarakat ini, ia menjelaskan, Pemkot Semarang belum akan melaksanakan operasi pasar (OP). Namun akan memperbanyak pasar murah yang akan dibuka seluas-luasnya kepada masyarakat.
Sejumlah instansi di lingkungan Pemkot Semarang hingga beberapa BUMD/ BUMN dan instansi swasta bahkan sudah menyatakan akan mendukung pasar murah ini. Beberapa BUMN, seperti PT Jamsostek akan menggelar pada H-7 Lebaran nanti.
Sementara Telkom bahkan sudah menggelar pasar murah dan swasta akan melaksanakannya. Berikutnya giliran instansi lingkungan Pemkot Semarang dan swasta.
"Pasar murah ini akan terus kita gulirkan agar ada ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat menengah ke bawah," katanya melanjutkan.
Sementara itu, pada Selasa pagi Plt Wali Kota Semarang memantau langsung ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok masyarakat di pasar Pedurungan dan pasar Gayamsari, Semarang. Hasilnya, sejumlah harga komoditas pokok ini sudah ada yang mengalami penurunan.
Namun harga beberapa komoditas pokok ini yang terpantau masih terus mengalami lonjakan. "Harga bawang putih sudah berangsur turun. Namun tidak demikian halnya dengan harga bawang merah yang masih bertahan tinggi," ujarnya.
Demikian pula harga daging sapi dan daging ayam, secara umum juga sudah mengalami penurunan meski belum terlalu signifikan. "Dapat kami simpulkan kecenderungan harga mulai stabil dan persediaan tetap mencukupi," kata Plt Wali Kota menambahkan.
Sejumlah pedagang di Pasar Gayamsari mengatakan, harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional di Semarang seperti beras, telur dan gula pasir sudah beranjak naik menjelang Ramadhan, beberapa waktu lalu.
Beras kualitas biasa, yang semula dijual seharga Rp 6 ribu per kilogram naik menjadi Rp 6.500 per kilogram. Beras premium naik dari Rp 7 ribu menjadi Rp 8 ribu per kilogram. "Sementara beras mutu unggulan naik menjadi Rp 8.500 dari semula Rp 7.500 per kilogram," ujar Yati (42).
Ia juga mengatakan, harga sementara telur mengalami lonjakan harga secara drastis dari Rp13.000 menjadi Rp18.500 per kilogram. "Sementara beberapa komoditas juga sudah ada yang berangsur menurun, seperti bawang putih, gula pasir dan minyak goreng curah," katanya menjelaskan.