Selasa 16 Jul 2013 21:11 WIB

Selama Ramadhan, Pengemis Banjiri Pekanbaru

Pengemis (ilustrasi)
Foto: Antara
Pengemis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Selama Ramadhan, para pengemis dan gelandangan menyerbu sejumlah perempatan jalan dan pertokoan serta perumahan penduduk di Kota Pekanbaru, Riau. Alhasil, keberadaan mereka menimbulkan keresahan warga setempat.

"Petugas Dinas Sosial kurang serius menangani pengemis dan gelandangan maka jumlahnya terus bertambah," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT di Pekanbaru, Selasa (16/7).

Ia mengatakan sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), Dinas Sosial merupakan pihak yang berwenang dan bertanggungjawab mengatasi masalah pengemis serta gelandangan. Apalagi, selama Ramadhan jumlah pengemis terus bertambah pada sejumlah perempatan jalan seperti di Soekarno-Hatta, HR Soebrantas, Tuanku Tambusai, jalan Riau maupun jalan Kaharudin Nasution.

Padahal, keberadaan para pengemis tersebut sampai meresahkan warga Kota Pekanbaru karena kadang menganggu ketenangan penduduk yang sedang menjalani ibadah.

Kepala Dinas Sosial Pemkot Pekanbaru, Husnimar Abdullah mengatakan, penertiban terhadap pengemis dan gelandangan dilakukan tiap hari pada beberapa titik mereka berkumpul. Guna mengatasinya, pihaknya melakukan koordinasi dengan Satpol PP dan agar menindak, tapi dirinya tidak mengetahui jumlah yang telah ditindak tersebut.

Ia mengakui jumlah pengemis bertambah, maka untuk mengatasinya mengalami kendala yakni keterbatasan petugas dalam menanggani masalah tersebut. Selain itu, pihaknya sudah pernah memulangkan sejumlah pengemis dan gelandangan ke kampung halaman mereka masing-masing seperti ke Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten dan Lampung.

Setelah beberapa bulan kemudian, katanya, maka mereka kembali lagi pengemis terutama mendekati Ramadhan. Padahal Peraturan Daerah (Perda) No.12 Tahun 2008 tentang Ketertiban menetapkan sanksi sebesar Rp50 juta bagi pelanggar, tapi hingga kini belum diterapkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement