Senin 15 Jul 2013 15:20 WIB

Kronologi Tragedi Tinju Bupati Nabire Cup yang Tewaskan 18 Orang

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
Menko Polhukam Djoko Suyanto
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Menko Polhukam Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Marsekal (Purn) Djoko Suyanto membeberkan kronologis tragedi di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Ahad (14/7) sekitar pukul 22.00 WIT. Saat itu terjadi insiden keributan antarsuporter pada pertandingan tinju Bupati Nabire Cup.

Keributan dipicu kekesalan pendukung petinju Yulianus Pigome yang mewakili Sasana Mawa dengan koordinator, Alipin Pigai dari Suku Mee. Petinju tersebut kalah angka melawan Alpius Rumkoren dari Sasana Persada, yang dikoordinatori Maran yang berasal dari Suku Biak.

Karena ada yang tidak puas atas hasil itu, menurut Djoko, pendukung kedua petinju saling berkelahi pada saat penyerahan hadiah. Dampak keributan itu mengakibatkan kepanikan di antara para penonton, hingga mereka berebut keluar gedung. Akibat kejadian tersebut, 18 orang meninggal, di antaranya 11 wanita dan tujuh laki-laki.

"Sebagian besar tewas terinjak-injak akibat berebut keluar dari GOR Kota Lama. Korban saat ini berada di Kamar Jenazah Rumah Sakit Nabire," kata Djoko dalam siaran pers, Senin (15/7).

Mantan kepala Staf Angkatan Udara itu menjelaskan, pertandingan tinju Bupati Nabire Cup berlangsung selama enam hari, dan sebelumnya berlangsung aman tanpa adanya insiden. Polres Nabire juga telah menerjunkan 100 personel untuk mengamankan acara. Namun melihat seribu penonton yang memadati arena pada saat laga final, membuat aparat keamanan tidak dapat mengendalikan situasi keributan karena kalah jumlah.

Ia melanjutkan, situasi baru dapat dikendalikan pada pukul 24.00 WIT, dengan dukungan personel dari Polres dan Kodim Nabire. Saat ini, Kapolda Papua, Karo Ops, Kabid Propam, Kasat Brimob, Direktur Kriminal Umum, Direktur IPP, dan Kepala Bidang Dokkes Polda Papua telah terbang dari Jayapura ke Nabire untuk meninjau lokasi kejadian.

Selain melakukan back-up Polres Nabire, Bupati dan Muspida juga terus melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat di Nabire. "Situasi Nabire sudah aman, dan Polda Papua telah menetapkan status siaga 1 di sana," kata Djoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement