Sabtu 13 Jul 2013 18:49 WIB

Hatta: SBY Minta Stabilkan Harga

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wapres Boediono (kanan)
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wapres Boediono (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan agar jajarannya menstabilkan harga. Terutama komoditas pangan yang mengalami kenaikan hingga belasan persen. "Stabilkan harga, jadikan harga wajar," kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa mengutip pernyataan SBY. 

Untuk menstabilkan harga, lanjutnya, pemerintah akan menyuplai pasokan beberapa komoditas, terutama lewat Bulog. Tak hanya menambah, pemerintah juga akan mempercepat ketersediaan daging dengan memotong jatah akhir tahun untuk saat ini. 

Dijelaskan Hatta, ada 11 komoditas yang mempengaruhi daya beli masyarakat cukup besar. Dari 11 bahan pangan itu, ada empat kebutuhan yang naiknya belasan persen. Pertama adalah cabai rawit yang naik hingga 45 persen. Ia menjelaskan naiknya harga cabai rawit karena kurangnya pasokan dalam negeri. Kondisi ini tak lain karena gagal panen menyusul hujan deras yang turun terus menerus. 

Seharusnya saat ini sudah memasuki masa musim panen dan harga mulai stabil. Namun malah sebaliknya. "Kenaikan ini disebabkan gagal panen," katanya, Sabtu (13/7). 

Komoditas kedua yang mengalami kenaikan yakni bawang merah yang naik 49 persen. Penyebabnya musim panen yang tertunda hingga Agustus. Sisa komoditas lainnya yakni daging dan telur ayam. Meski mengalami kenaikan, Hatta mengklaim kedua komoditas pangan tersebut sedikit menurun. Diharapkan, menjelang Lebaran nanti harganya kembali stabil.

Hatta juga mengklaim tak semua harga pangan melambung. Ia mengutarakan, dari laporan Menteri Perdagangan harga minyak goreng malah turun. Selain itu harga beras juga stabil. Bahkan mencapai stok tertinggi, yakni 2,961 juta ton.

Untuk daging sapi Hatta mengungkapkan akan ada intervensi pasar oleh Bulog dengan melakukan impor tiga ribu ton. Impor daging ini akan tuntas 25 Juli 2013. Ia mengatakan pada Selasa atau Rabu akan masuk daging lewat Soekarno Hatta sebanyak 500 ribu ton dan pada pekan depan 300 ton. "Sedangkan sisanya 2.200 ribu ton lewat Tanjung Priok paling lambat 25 Juli," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement