Jumat 12 Jul 2013 17:25 WIB

Harga Cabai di Surabaya Rp 122 Ribu Perkilo

Rep: andi khbal/ Red: Taufik Rachman
Harga cabai rawit merah di Depok melonjak setelah kenaikan harga BBM pada Jumat (20/6) lalu.
Foto: mg06/Rahmi Suci Ramadhani
Harga cabai rawit merah di Depok melonjak setelah kenaikan harga BBM pada Jumat (20/6) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Memasuki hari ketiga bulan Puasa, harga komuditas cabai rawit di Surabaya mencapai Rp 122 ribu per kilogram. Padahal belum ada sepekan dari harga sebelumnya seharaa Rp 40 ribu.

Seorang pedagang di Pasar Wonokromo, Jamila (52) mengatakan, harga cabai rawit mulai naik sejak hari pertama puasa Rabu (9/7) kemarin. Terhitung mulai dari Rp 40 ribu menjadi Rp 80 ribu. Lalu hari kedua kembali merangkak ke angka Rp 100 ribu, dan kini Rp 122 ribu.

"Karena harga dari tengkulak sudah cukup mahal yaitu berkisar Rp 90 ribu - Rp 100 ribu perkilonya," kata Jamila saat dikonfirmasi, Jumat (12/7).

Tidak hanya di pasar Wonokromo, di Pasar Keputran Surabaya, harga cabai rawit di tangan pengecer mencapai mencapai Rp. 108 ribu per kilogram. Pedagang lainnya Suhartono mengatakan, permintaan cabai cukup tinggi, sedangkan stok terbatas.

Menurutnya, petani cabai belum memasuki masa panen lantaran kondisi cuaca yang cenderung berubah-ubah. Belum lagi, dengan naiknya harga BBM, berpengaruh terhadap ongkos kirimnya."Semenjak harga naik, kami pedagang jadi sering tidak laku barang jualannya," ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan Jawa Timur, Budi Setiawan mengatakan, bulan puasa ini diperkirakan pada minggu kedua akan segera panen besar-besaran. Asal tidak turun hujan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement