Jumat 12 Jul 2013 16:02 WIB

Saksi Kasus Cebongan: Kruk Sempat Hilang Setelah Penembakan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Tiga dari 12 terdakwa anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura yang terlibat kasus penyerangan tahanan Lapas 2B Cebongan menjalani sidang militer lanjutan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/6).
Foto: Antara
Tiga dari 12 terdakwa anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura yang terlibat kasus penyerangan tahanan Lapas 2B Cebongan menjalani sidang militer lanjutan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kruk atau alat bantu jalan yang menjadi misteri dalam peristiwa penyerangan lapas mulai terbuka. Saksi tahanan, Kusnan membenarkan, kalau kruk milik Yusuf Sumarno hilang. Kusnan mengatakan, sempat membantu Yusuf berdiri untuk menuju ke aula setelah peristiwa penembakan terjadi. "Yusuf pakai dua kruk, tadinya saya cari dulu, kok kruknya tidak ada. Lalu saya papah ke aula," jelas Kusnan, Jumat (12/7). Namun, ketika tiba di aula, kruk yang hilang itu sudah ada di aula. 

Di sidang sebelumnya, saksi Yusuf Sumarno juga mengaku sempat kehilangan kruknya setelah peristiwa penembakan terjadi. "Namun kruknya sudah ketemu ketika dievakuasi ke aula," kata Yusuf kemarin. 

Kruk yang hilang tersebut dipersoalkan lantaran terdakwa Ucok mengaku diserang dahulu oleh Decky cs menggunakan kruk sebelum penembakan. Namun, tidak ada saksi yang melihat pelemparan kruk tersebut.

Meski pun begitu, para saksi mengaku mendengar suara benda jatuh sebelum pelaku menembak empat korban. "Setelah pintu dibuka ada suara prak, kemudian pelaku masuk. Saya posisinya paling belakang. Arah benda jatuh ada di belakang pelaku," jelas saksi lain, Trimo Pujianto. 

Namun, tak ada saksi yang mengetahui benda apa yang jatuh. Selain Yusuf, dua saksi lainnya Trimo dan Joni juga menggunakan masing-masing dua buah kruk lantaran terkena luka tembak di kakinya. Sebelumnya, Hakim Ketua, Joko Sasmito, juga mempertanyakan jumlah kruk yang ada.

"Ada tiga orang dan pakai kruk semua, jumlahnya enam buah. Kemarin ditanya saksi sebelumnya, hanya ada lima kruk," katanya. Dalam sidang hari ini, oditur militer menghadirkan delapan orang saksi tahanan Lapas. Mereka adalah Sugiarto, Kusnan, Ngadiyono, Trimo Pujianto, Al Rohman Ambarita, Hariawan, Mohamad Bahtiar, dan Jaka Rono Wibowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement