REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Memasuki bulan Ramadhan, jumlah pengemis di sejumlah jalan utama di Kota Pekanbaru, Riau, terus bertambah. Kondisi ini mengganggu pengguna jalan yang hendak melintas.
"Memasuki bulan puasa, rata-rata tiap perempatan jalan ada pengemis, padahal sebelumnya tidak ada," kata Syamsinar Mardi (36) warga Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai ditemui di Pekanbaru, Kamis.
Dia mengatakan, setiap perempatan lampu merah ada dua hingga lima pengemis. Pada hari biasa pengemis hanya berada di perempatan jalan Tuanku Tambusai, jalan Riau, jalan Sokarno-Hatta, HR Soebrantas dan depan pintu gerbang Bandara Internasinal Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Pemkot Pekanbaru Eli Farsyah membenarkan adanya pengemis bertambah jumlahnya ketika mendekati bulan Ramadhan.
"Kami berupaya memang untuk mengatasi masalah pengemis dan gelandangan tapi jumlahnya terus bertambah, jadi ada kendala," katanya.
Menurut dia, kendala lain mengatasi pengemis yakni pihaknya tidak memiliki panti rehabilitasi untuk menampung mereka ketika diberikan penyuluhan agar memiliki ketrampilan.
Eli menambahkan, bahwa dalam pengakuan pengemis, ada yang mendapatkan uang sebesar Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per hari dengan hanya menadahkan tangan kepada warga.