REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa menegaskan konvensi dimaksudkan untuk menjaring capres potensial, bukan cawapres. "Jadi kandidat yang menang akan dicalonkan menjadi presiden, bukan wakil presiden," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (9/7).
Saat ini, kata Saan, Demokrat fokus mencari calon presiden, bukan calon wakil presiden. "Kami belum memikirkan cawapres sebab itu bisa dipikirkan setelah capres ditemukan," katanya.
Ia pun enggan berspekulasi terkait kemungkinan kandidat malah menjadi cawapres karena Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain dalam pemilu. "Kemungkinan ada perubahan kecil," katanya.
Komite Konvensi, ujar Saan, akan dibentuk Juli ini. Saat ini Demokrat masih melakukan berbagai persiapan. Partai pemenang pemilu itu pun yakin bisa memenuhi parliamentary threshold 20 persen. Sehingga bisa mencalonkan presidennya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai-partai lainnya.
Keyakinan ini, kata Saan, didukung naiknya elektabilitas emokrat, dari delapan persen menjadi 11 persen. "Kenaikan ini terlihat dari survei-survei lembaga survei. Elektabilitas naik karena mesin partai berjalan, konsolidasi internal bejalan dengan baik,dan caleg-caleg sudah mulai bekerja," kata Saan.